KABUPATEN BANJAR RUMUSKAN SISTEM INOVASI DAERAH

Bupati Banjar Sultan H Khairul Saleh dalam sambutan tertulis dibacakan Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan Drs H  SOFWAN SOERKet. foto : Bupati Banjar Sultan H Khairul Saleh dalam sambutan tertulis dibacakan Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan Drs H SOFWAN SOERYADI

 

 

 

 

Sistem perencanaan pembangunan daerah di Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan bakal semakin terukur, menyusul telah dimilikinya rumusan Sistem Informasi Daerah (SIDa). Proses perumusan SIDa sendiri diawali dengan kegiatan Focus Group Discussion (FPG) dan Evaluasi Implementasi Roadmap SIDa oleh Bappeda bekerja sama dengan Kementerian Riset dan Teknologi RI.
Kegiatan ilmiah diprakarsasi Bappeda Kabupaten Banjar bekersama dengan Kementerian Riset dan Teknologi RI berlansung di Hotel Rodhita Banjarbaru, selama dua hari 17-18 September 2014.
Kepala Bappeda Kabupaten Banjar, H Muhammad Rusdi, ST, MT mengatakan Sistem Inovasi Daerah Kabupaten Banjar menjadi agenda prioritas pemerintah daerah untuk segera dirancang dan diaplikasikan mengingat SIDa merupakan bagian dari sistem perencanaan daerah.
Berkaitan dengan pentingnya SIDa ini, Rusdi mengharapkan kerja sama instansi terkait khususnya di lingkungan Pemkab Banjar untuk saling sinergi dalam mengembangkan inovasi kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing. Tujuan dasarnya adalah upaya bersama meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat serta program pencapaian sasaran program dan kegiatan.
“Dalam kerangka terwujudnya SIDa ini penting kerjasama dari semua SKPD untuk membantu mewujudkan harapan tersebut. Selain itu, diperlukan partisipasi stake holder terkait termasuk swasta agar sistem inovasi yang akan dibangun berjalan sesuai harapan dan terjadi multi efek manfaat bagi masyarakat,” tandasnya.
Dijelaskan pria yang juga pernah menjabat sebagai Kabag Pembangunan Setda Banjar ini, evaluasi implementasi dari Rencana Aksi Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa) ini adalah untuk memastikan bahwa program dan kegiatan SKPD telah mengarah ke Kecamatan.
Bupati Banjar Sultan H Khairul Saleh dalam sambutan tertulis dibacakan Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan Drs H SOFWAN SOERYADI, mengatakan Sistem Inovasi Daerah Kabupaten Banjar Berdasarkan peta zonasi pengembangan kawasan di Kabupaten Banjar, untuk kawasan pengembangan agro ekowisata meliputi pengembangan jasa, pengembangan ternak, pengembangan industri, pengembangan padi dan kawasan minapolitan.
Manajemen pariwisata terpadu dibutuhkan untuk pengembangan publik private partnership, swasta . Bahan ini merupakan sebuah konsep baru tentang pariwisata yang menekankan penguatan sektor ekonomi serta memperhatikan aspek ekologis (ramah lingkungan) bagi lingkungan masyarakat dimana obyek wisata tersebut berada. Dengan perhatian yang berimbang terhadap dua aspek ini, diharapkan sektor pariwisata dapat berkembang secara berkelanjutan (sustainable). Sektor pertanian dipilih sebagai pendukung utama konsep ekowisata, dikarenakan pertanian adalah sektor industri terpenting bagi Kabupaten Banjar.
Evaluasi Implementasi rencana Aksi Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa) Kabupaten Banjar sangat dibutuhkan untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan program dan kegiatan SKPD dan peran akademisi serta pihak swasta dalam mendukung perwujudan Kecamatan menjadi Kota Agropolitan.
Sementara Asisten Deputi Jaringan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Pusat dan Daerah Kemenristek RI yang juga sebagai narasumber utama, Dr Hotmatua Daulay mengatakan Kabupaten Banjar adalah salah satu daerah yang memiliki potensi besar untuk bisa lebih maju. Kata kuncinya adalah bagaimana sistem regulasi yang mengatur bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat dirancang sesuai potensi unggulan.
“Kata kunci dasar untuk mewujudkan hal itu adalah daerah perlu melakukan inovasi-inovasi kreatif dan SDM SDM daerah yang mau bekerja keras mewujudkan cita-cita besar. Daerah perlu memiliki sistem regulasi yang terukur dan memetakan potensi-potensi unggulan kreatif masyarakat,” terang Hotmatua penuh semangat.

DSC_0650

DSC_0627

 

You might also like